CLOSE
DOMESTIC MARKET REVIEW
IHSG [Resistance : 6150] [Pivot : 6075] [Support : 6000]
Rally pelemahan DJIA dan S&P 500 memasuki hari kelima pada perdagangan Jumat (10/9). Dengan demikian, DJIA melemah 2.2% sepanjang pekan lalu, disusul S&P 500 (-1.7%) dan Nasdaq (-1.6%) pada periode yang sama. Faktor utama yang menekan indeks-indeks Wall Street sepanjang pekan lalu adalah realisasi U.S. Non Farm Payrolls sebesar 235,000 di Agustus 2021, jauh lebih rendah dari perkiraan yang sebesar 750,000, dan mengalami penurunan signifikan dari realisasi Juli 2021 yang mencapai 1,053,000. Data ini memicu kekhawatiran bahwa laju percepatan pemulihan ekonomi di AS telah mencapai puncaknya. Rencana pengurangan stimulus moneter oleh the Fed sebelum akhir tahun 2021 meningkatkan kekhawatiran tersebut. Dari dalam negeri, data ekonomi juga tidak terlalu memuaskan. Consumer Confidence turun ke level terendah (77.3) selama pandemi di Agustus 2021. Retail Sales turun 2.9% yoy di Juli 2021. Serupa dengan yang terjadi di AS, data-data tersebut memicu kekhawatiran pelaku pasar di Indonesia terhadap laju pemulihan pertumbuhan ekonomi domestik di 2H-2021. Masih dari dalam negeri, BPS dijadwalkan merilis data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) di tengah pekan ini (15/9). NPI Agustus 2021 diperkirakan kembali mencatatkan surplus. Salah satunya didasari oleh pertumbuhan nilai ekspor dan impor Tiongkok di Agustus 2021 yang jauh diatas perkiraan. Dengan demikian, saham-saham basic materials, seperti ANTM, INCO, MDKA dan TINS dapat diperhatikan. Saham lainnya adalah BBRI, JPFA, BRIS, BBKP, BBTN dan ASSA.
PHINTRACO SEKURITAS
The East Tower 16th Floor
Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E3.2 No. 1
Mega Kuningan, Jakarta 12950
P. +6221 2555 6111
F. +6221 2555 6138